Dilatarbelakangi agresi militer Belanda yang tengah berlangsung, rumah pengungsian yang terletak di RT 5 Dukuh Bogang kini ditempati oleh Ibu Wartini selaku generasi keempat dari kakek beliau yang dahulu memiliki peran sebagai kepada Desa Ngunut. Sebuah rumah yang kini menjadi rumah bersejarah yang banyak menyimpan kisah-kisah perjuangan masyarakat Indonesia melawan Belanda. 

Proses pemindahan pemerintahan Magetan ditandai ketika wakil bupati tiba di Desa Ngunut sendiri tanpa bapak bupati, tutur Mbah Wartini. Menurut cerita turun temurun, bapak bupati tertangkap oleh Belanda di suatu tempat yang diyakini sebagai kecamatan Ngariboyo. Sehingga, ketika sampai di rumah pengungsian hanya tersisa wakil bupati. Kondisi saat itu juga sangat mencekam sehingga warga harus mewaspadai gerak-gerik ataupun suara pesawat terbang musuh yang lewat. Apabila terdengar suara pesawat terbang melewati area Desa Ngunut, masyarakat dengan tangkas bersembunyi di sebuah sungai yang diselubungi tanah menyerupai goa sehingga menguntungkan masyarakat untuk bersembunyi. Semua berkas atau jejak pemerintahan disembunyikan di belakang rumah dan ditimbun dedaunan untuk mengantisipasi kedatangan Belanda. 

Hari ini Senin 9 Oktober 2023 Pemkab Magetan kembali menggelar Ngupatan (Napak Tilas Ngunut-Parang-Magetan) agenda rutin Pemkab Magetan ini guna melestarikan dan nguri nguri budaya yang sudah ada. Kelurahan Plasoan pada acara ini tidak ingin ketinggalan, dengan mengenakan nomer dada 0543 pegawai dan perangkat Kelurahan Plaosan Magetan ikut memeriahkan dan meramaikan acara Ngupatan ini. Semoga dengan seringnya diadakan acara acara seperti ini bisa memberikan semangat,contoh dan di tirukan oleh generasi milineal sekarang ini.