03 Juni 2022

PEMBERIAN VAKSIN DAN VITAMIN UNTUK HEWAN YANG TERJANGKIT PMK

Plaosan, 3 Juni 2022 Penyakit mulut dan kuku atau biasa disebut PMK pada hewan ternak kerap dijumpai akhir-akhir ini. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bersifat merusak jaringan sel. Kerugian dari dampak penyakit ini bukan hanya dirasakan oleh peternak, namun juga dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, edukasi mengenai penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak ini penting dimiliki. Gejala awal akut yaitu hipersalivasi (saliva berlebih), sapi tampak tidak bahagia, demam, dan nafsu makan menurun. Kalau gejala sudah kronik akan terbentuk lepuh, erosi, dan mengelupas. Vaksin sebagai upaya pencegahan saat ini pun belum bisa memberikan perlindungan yang baik terhadap hewan. Dalam penanganannya, PMK juga tidak memiliki pengobatan yang spesifik. Obat antibiotik yang diberikan hanya dapat mematikan bakteri sekunder dan tidak dapat untuk mematikan virus. Disamping itu, virus PMK ini akan tetap menetap dalam hewan dalam waktu yang lama. Hal ini menjadi perhatian khusus Pemerintah Kelurahan Plaosan karena saat ini ada hewan ternak yang terjangkit virus tersebut. Adapun hewan yang terjangkit virus tersebut saat ini sudah mendapatkan pertolongan awal dengan diberikan vaksin dan vitamin oleh pihak yang berwenang bersama dengan Pemerintah Kelurahan Plaosan. Tindakan ini merupakan tindakan terbaik untuk memutus penularan PMK.  Virus ini ditularkan ke hewan melalui beberapa cara diantaranya : Kontak langsung(antara hewan yang tertular dengan hewan rentan melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit. Sisa makanan/sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti daging dan tulang dari hewan tertular. Kontak tidak langsung melalui vektor hidup yakni terbawa oleh manusia. Manusia bisa membawa virus ini melalui sepatu, tangan, tenggorokan, atau pakaian yang terkontaminasi. Kontak tidak langsung melalui bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll.) Tersebar melalui udara, angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut)   Gejala - gejala virus PMK antara lain : Gejala pada sapi Terdapat demam (pyrexia) hingga mencapai 41°C dan menggigil Mengalami anorexia (tidak nafsu makan) Penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari Keluar air liur berlebihan (hipersativasi) Saliva terlihat menggantung, air liur berbusa di lantai kandang. Pembengkakan kelenjar submandibular. Hewan lebih sering berbaring Luka pada kuku dan kukunya lepas. Menggeretakan gigi, menggosokkan mulut, leleran mulut, suka menendangkan kaki. Efek ini disebabkan karena vesikula (lepuhan) pada membrane mukosa hidung dan bukal, lidah, nostril, moncong, bibir, puting, ambing, kelenjar susu, ujung kuku, dan sela antar kuku. Terjadi komplikasi berupa erosi di lidah dan superinfeksi dari lesi, mastitis dan penurunan produksi susu permanen, Mengalami myocarditis dan abotus kematian pada hewan muda, Kehilangan berat badan permanen, kehilangan kontrol panas. Pada Domba dan Kambing Lesi kurang terlihat, atau lesi pada kaki bisa juga tidak terlihat. Lesi / lepuh pada sekitar gigi domba Kematian pada hewan muda. Keluar air liur berlebihan (hipersativasi)   Untuk langkah penanganan awal adalah : Perawatan luka pada mulut ternak yang terkena PMK : Menyiapkan bahan yang dibutuhkan antara lain 1/4 kg kunyit, 1/4 gula merah, 100 gram asam jawa. Semua bahan direbus fengan 2 gelas air, aduk sampai mengental. Dinginkan dan tambahkan 4 sendok makan madu, kemudian aduk kembali hingga rata. Oleskan pada sekitar hidung dan mulut ternak 2x sehari. Biarkan sampai hewan ternak menjilati sendiri. Perawatan luka pada kaki ternak yang terkena PMK : Larutkan formalin 1%. Bersihkan kaki ternak yang luka. Semprotkan larutan formalin 1% pada kaki yang luka.
M. SUDIHARTO, S.SOS (LURAH PLAOSAN )    WENI SISWARINI, S.SOS (SEKRETARIS KELURAHAN)    JUWARI, SH (KASI PEMERINTAHAN, KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM)    SLAMET SUHARTONO, ST (KASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT)    EKA EDI SUSILA (PENGADMINISTRASIAN UMUM)    SARJONO (PENGADMINISTRASIAN UMUM)    SONIRAH, SE (KASI KESEJAHTERAAN SOSIAL)